Harga Emas Merosot, Didorong Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga AS yang Dipercepat

Harga Emas Merosot, Didorong Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga AS yang Dipercepat

Harga Emas merosot hampir 1 persen, Selasa, setelah lonjakan harga produsen Amerika memicu ekspektasi untuk kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan menjelang pertemuan dua hari Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi USD1.771,66 per ounce pada pukul 01.40 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (14/12/2021) atau Rabu (15/12/2021) dini hari WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,9 persen menjadi USD1.772,30 per ounce.

Indeks harga produsen Amerika meningkat lebih dari ekspektasi pada November karena kendala pasokan terus berlanjut, mendukung pandangan bahwa inflasi dapat tetap tinggi untuk beberapa waktu.

“Harga produsen lebih tinggi dari ekspektasi, menunjukkan inflasi yang berkelanjutan, dan emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi. Namun pada kenyataannya, kami melihat kebalikannya di mana inflasi panas bisa berarti kenaikan suku bunga lebih cepat,” kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

“Inilah mengapa inflasi disebut pedang bermata dua.”

Kenaikan suku bunga cenderung mendorong  yield  obligasi pemerintah, meningkatkan  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

“Pelaku pasar akan mencermati rapat Komite Pasar Terbuka Federal mendatang untuk melihat bagaimana bank sentral bereaksi terhadap lonjakan inflasi, yang akan menghasilkan kemungkinan pergerakan perhitungan yang lebih besar,” kata analis UBS, Giovanni Staunovo.

\"\"
Trend pergerakan harga emas dunia (TradingView)

The Fed akan memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari, Selasa. The Fed diprediksi mengumumkan bahwa mereka akan menyelesaikan stimulus pembelian obligasi lebih cepat dari yang dikomunikasikan sebelumnya, berpotensi mempersiapkan kenaikan suku bunga secepatnya tahun depan.

“Jika The Fed meningkatkan upaya untuk melakukan  tapering,  ini kemungkinan akan menghukum harga emas karena dolar menguat, imbal hasil meningkat, dan ekspektasi kenaikan suku bunga melonjak,” kata analis FXTM , Lukman Otunuga.

Bank Sentral Eropa, Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Jepang juga menjadwalkan pertemuan minggu ini.

Harga perak di pasar spot merosot 1,9 persen menjadi USD21,89 per ounce. Platinum kehilangan 1,2 persen menjadi USD918,45 per ounce, sementara paladium anjlok 3,3 persen menjadi USD1.626,85 per ounce, setelah mencapai level terendah sejak Maret 2020 di USD1.579,01. (fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: